WORKSHOP STUDI MANAJEMEN DAN PROSPEK BISNIS EXCELLENCE

WORKSHOP STUDI MANAJEMEN DAN PROSPEK BISNIS EXCELLENCE

Bertempat diRuang Sidang Utama pada hari Kamis 24 Januari 2019, diselenggarakan Workshop Studi Manajemen dan Prospek Bisnis Excellence. Acara dimulai sejak pagi pagi hingga siang ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural dilingkungan IST AKPRIND Yogyakarta, juga Yayasan Pembina Potensi Pembangunan.

Dalam sambutan ketua panitia bapak Aji Pranoto SPd., MPd. disampaikan maksud dan tujuan diadakan acara dan dilanjutkan sambutan rektor Dr. Ir. Amir Hamzah, MT, sekaligus membuka acara workshop.

Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Ir. Abdul Halim merupakan Alumni IST AKPRIND juga merupakan alumni Baldrige Examiner trg NIST USA. Sebagai konsultan tingkat dunia menceritakan sejak 2012 konsep Business Excellence (BE) telah diterapkan di BUMN. KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul) adalah konsep Business Excellence dikembangkan oleh Kementerian BUMN, diadopsi dan diadaptasi dari USA MBCfPE (Kriteria Malcolm Baldrige untuk Keunggulan Kinerja), konsep BE terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi PROSES dan HASIL, untuk dimensi PROSES menuntut sistem atau Pendekatan (A) yang konsisten dilakukan, dievaluasi, diukur untuk menentukan efektivitasnya, kematangan dimensi PROSES keseluruhan dilihat dari aspek ADLI (Pendekatan, Penyebaran, Pembelajaran, Integrasi), sedangkan dimensi HASIL menuntut kinerja yang baik, kecenderungan (tren) yang mendukung, kinerja dibandingkan dengan pesaing, dan segmentasi dan proyeksi, kematangan keseluruhan dari dimensi hasil dilihat dari aspek LeTC (Level, Trend, Perbandingan, dan Integrasi). Sementara itu, BUMN telah menerapkan TQM (Total Quality Management) dalam bentuk Quality Clusters: SS, GKM, PKM, SGA, untuk melakukan perbaikan di semua fungsi bisnis. Di sisi lain beberapa BUMN juga menerapkan standar ISO 9001: 2000 yang menuntut beberapa kegiatan bisnis harus didokumentasikan dalam prosedur. Untuk mencapai penyederhanaan dan kemudahan dalam manajemen, langkah-langkah Integrasi diperlukan antara BE, TQM, dan ISO. Konsep integrasi antara BE, TQM, ISO (prinsip BeTI) mendorong perusahaan untuk melakukan peningkatan yang lebih terfokus berdasarkan hasil penilaian BE, hasil perbaikan yang distandarisasi dalam prosedur dan dengan merancang semua kriteria dalam prosedur yang disiapkan BE sesuai dengan standar ISO.

Pada sesi kedua materi dilanjutkan oleh Ir. Toharso MM, selain dikenal sebagai direksi disalah satu BUMN beliau juga konsultan dan alumni IST Akprind sekaligus sebagai Dewan Penyantun.

Materi yang disampaikan mengambil konsep Tomorrow is Today, dalam workshop ini menyampaikan dewasa ini para pemimpin pasar semakin dituntut untuk menciptakan keuntungan strategik melalui kemampuan mereka dalam memenej kinerja jaringan, dan tidak hanya menciptakan proses transaksi semata. Imperatif baru ini dinamai sebagai Management Excellence.

Untuk mengembangkan hal tersebut, organisasi bisnis akan dituntut untuk lebih cerdas, tangkas dan lebih selaras. Dengan demikian kerangka strategi untuk mencapai sukses (the strategy to success) dilakukan dengan memperluas lingkup manajemen kinerja tradisional yang berlangsung selama ini. Dengan Enterprise Performance Management Systems (EPMS) memungkinkan organisasi dapat mewujudkan tujuan manajemen proses mereka, dengan cara menghubungkan berbagai pengelolaan kegiatan yang berbeda kedalam penyatuan perumusan strategi, eksekusi dan umpan balik. Dengan demikian, management excellence merupakan keharusan bisnis baru, yang ditopang oleh pengembangan EPMS guna mencapai tujuan manajemen proses.



Leave a Reply

Your email address will not be published.

Open chat
Hubungi kami via WhatsApp